Figur Ideal Seorang Pemimpin

Belum juga masuk tahun 2009, kesibukan para bakal calon presiden dan para tim suksesnya, untuk meraih kursi RI 1 sudah dapat kita lihat melalui media masa. Mungkin kita sebagai pemilih, harus mulai juga mengamati dan mempelajari bakal calon presiden tersebut, sehingga kita dapat memilih orang yang tepat yang dapat diharapkan mampu membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, bangsa yang dihargai kedaulatannya oleh bangsa lain (sehingga tidak terjadi lagi pengklaiman seni budaya kita oleh negara lain), dan khususnya rakyat Indonesia dapat merasakan dan menikmati kekayaan sumberdaya alam bangsanya sendiri untuk kesejahteraan hidupnya.

Mungkin artikel di bawah ini sudah lama beredar di internet, tapi saya sampaikan kembali di sini sebagai gambaran figur seorang presiden seperti apakah yang diharapkan mampu membawa bangsa Indonesia menuju bangsa yang besar dan terciptanya masyarakat adil dan makmur. Figur Presiden Iran saat ini yaitu Mahmoud Ahmadinejad (http://www.ahmadinejad.ir) mungkin dapat kita jadikan sebagai tolok ukur yang dapat kita jadikan acuan dalam memilih presiden kita dalam pemilu yang akan datang.Sumber awal artikel ini adalah wawancara antara TV Fox dengan Mahmod Ahmadinejad

TV Fox (AS) menanyakan pada Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad: Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?

Jawabnya: Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya: “Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”

Berikut adalah bagaimana penyiar menggambarkan dirinya.

Mahmoud Ahmadinejad, adalah presiden Iran yang membuat orang ternganga, karena pada saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilai maupun harganya itu kepada masjid-masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan dua kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat berkesan.

Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri-menterinya untuk datang kepadanya dan menteri-menteri tersebut akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani berisikan arahan-arahan darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri-menteri untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri-menteri tersebut berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantor dengan kepala tegak.

Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran.

Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu-satunya uang masuk adalah uang gaji bulanan. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya, dan sampai saat beliau masih mengajar di tingkat pascasarjana dan doktoral setiap minggu. Hanya itulah yang dimilikinya, seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan.

Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yang selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengankelas ekonomi.

Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri-menterinya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara-upacara seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yang tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.

Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?

Dari foto-foto di bawah ini mungkin kita bisa melihat kepribadian beliau.


Ahmadinejad 5

Ahmadinejad 2

Ahmadinejad 3


Ahmadinejad 1


Ahmadinejad 4

Di atas, adalah gambar seorang Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal-pengawalnya yang selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto-foto yang diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipulikasikan oleh media masa diseluruh dunia, termasuk Amerika.

Ahmadinejad 9 Ahmadinejad 7 Ahmadinejad 8

Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka. Dan foto terakhir memperlihatkan ruang makan dimana presiden sedang menikmati makanannya.

Beliau tidak pernah mengenakan dasi dalam setiap kegiatan kenegaraannya, jika dilihat dari sudut padang etika berbusana saat ini khususnya etika yang diadopsi dari budaya barat, hal tersebut merupakan suatu “ketidak-sopanan”. Akan tetapi justru hal tersebut yang menunjukan kesederhanaan dan tidak menghilangkan kharisma serta kewibawaan beliau. Kita bandingkan dengan “beberapa” pejabat di Indonesia, yang kita lihat adalah kebalikannya bahkan sebelum menjadi pejabat menerapkan hidup sederhana, setelah menjadi pejabat berubah total, sehingga terkadang mereka seperti tidak perduli dengan keadaan rakyat yang kehidupannya susah. Mereka menganggarkan untuk pakaian mereka ratusan juta, dan anggaranya tersebut diambil dari uang rakyat.

Tidaklah berlebihan jika sekarang kita mulai melihat dan menilai balonpres (bakal calon presiden) untuk pemilihan tahun depan dan berharap mendapatkan presiden yang terbaik, walaupun tidak akan pernah ada manusia atau pemimpin yang sempurna selain dari Nabi Muhammad SAW. akan tetapi semaksimal mungkin kita dapat berusaha suntuk mendapatkan yang terbaik, minimal seperti Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad.

    • BUdi
    • Januari 30th, 2008

    Salut buat presiden Iran, semoga Allah panjangkan umurnya dan dimudahkan segala urusannya.
    Bebahagialah rakyat Iran memiliki presiden sebaik dia

    • Elzz
    • Maret 28th, 2008

    Kapan yah…….indonesia bisa memiliki figur presiden seperti Ahmadi nejad……
    Seandainya presiden RI bisa memiliki gaya hidup sederhana seperti itu dan diikuti oleh para pejabat negara maka makmurlah negeri ini karena uang negara tidak di salah gunakan untuk kepentingan kalangan atas saja melainkan untuk kesejahteraan rakyat.

  1. ya ini kangbos pemimpin yang paling layak kalo kata saya,, kepemimpinan nya tidak mengenal takut dan menyerah,, bahkan beliau pernah bilang ( amerika bagaikan airmancur melesat ke atas, namun pasti jatuh ) hebat hebat hebat 🙂

    • Zuryawan Isvandiar Zoebir
    • Oktober 6th, 2008

    Subhanallah, begitu sederhananya beliau. Tapi tidak mampu menurunkan harkat dan derajatnya sebagai seorang Presiden Iran. Mohon izin untuk memposting di blog saya. Tks sebelumnya.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan ke Zuryawan Isvandiar Zoebir Batalkan balasan